CGTN: Tiongkok dan AS mencapai kesepakatan berlandaskan prinsip bersama setelah pembicaraan perdagangan mendalam dan terbuka

CGTN: Tiongkok dan AS mencapai kesepakatan berlandaskan prinsip bersama setelah pembicaraan perdagangan mendalam dan terbuka

BEIJING, June 13, 2025 (GLOBE NEWSWIRE) — Setelah pertemuan pertama mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS di London, CGTN menerbitkan artikel berisi rangkuman hasil utama dan kemajuan yang telah dicapai. Artikel tersebut menyoroti komitmen Tiongkok untuk menjalin dialog berdasarkan kesetaraan dan saling menguntungkan, menekankan pentingnya kerja sama daripada konfrontasi, dan menegaskan kembali bahwa penyelesaian isu perdagangan melalui pendekatan yang konstruktif akan menguntungkan kedua negara dan berkontribusi bagi perkembangan ekonomi global.

Tiongkok dan Amerika Serikat telah mencapai kemajuan baru dalam menangani kekhawatiran ekonomi dan perdagangan masing-masing setelah menggelar pembicaraan perdagangan yang mendalam dan terbuka selama dua hari di London, menurut pernyataan yang dirilis oleh pihak Tiongkok pada hari Rabu.

Sejak tanggal 9 hingga 10 Juni (waktu setempat), dua ekonomi terbesar dunia tersebut menggelar pertemuan mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS pertama mereka. Kedua belah pihak mencapai kesepakatan berprinsip terkait realisasi konsensus penting yang dicapai oleh kedua kepala negara selama panggilan telepon pada tanggal 5 Juni dan kerangka kerja langkah-langkah untuk memperkuat hasil pembicaraan ekonomi dan perdagangan di Jenewa.

Wakil Perdana Menteri Tiongkok, He Lifeng, negosiator utama Beijing untuk urusan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS, menghadiri pertemuan tersebut bersama negosiator utama Washington di antaranya Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer. Lifeng menyebut pertemuan itu sebagai konsultasi penting di bawah arahan strategis dua kepala negara.

Dengan menyadari bahwa esensi hubungan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS terletak pada keuntungan bersama dan kerja sama saling menguntungkan, wakil perdana menteri itu mengungkapkan bahwa kerja sama antara Tiongkok dan Amerika Serikat dalam bidang ekonomi dan perdagangan menguntungkan kedua belah pihak, sementara konfrontasi justru merugikan keduanya.

Beliau juga mendesak Amerika Serikat untuk menyelesaikan perselisihan dagang dengan Tiongkok melalui dialog yang setara dan kerja sama saling menguntungkan, seraya menambahkan bahwa meskipun Tiongkok tulus dalam menjalankan konsultasi ekonomi dan perdagangan, Tiongkok juga memegang prinsip-prinsipnya.

Pertemuan terbaru ini menjadi kesempatan bagi kedua belah pihak untuk memperjelas berbagai isu ekonomi dan perdagangan yang belum terselesaikan serta membantu mengarahkan kembali hubungan bilateral ke jalurnya, ujar Sun Taiyi, associate professor bidang ilmu politik di Christopher Newport University, di Amerika Serikat, kepada CGTN.

Hubungan perdagangan menguntungkan kedua belah pihak

Pertemuan pertama mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS dilaksanakan hampir sebulan setelah kedua belah pihak menghasilkan kemajuan berarti pada pertemuan tingkat tinggi tanggal 10-11 Mei, di Jenewa, Swiss.

Dalam sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan pada tanggal 12 Mei, Tiongkok dan AS sepakat untuk mengurangi tingkat tarif bilateral secara signifikan. AS telah mencabut 91 persen tarif tambahannya pada barang-barang Tiongkok, sementara Tiongkok melakukan hal yang sama dengan menghapus 91 persen tarif balasannya pada impor AS. Selain itu, AS menangguhkan “tarif resiprokal” sebesar 24 persen selama 90 hari, sementara Tiongkok juga menghentikan langkah balasan yang sama.

Selama panggilan telepon minggu lalu, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengungkapkan pertemuan di Jenewa menandai langkah penting dalam menyelesaikan isu-isu ekonomi dan perdagangan melalui dialog dan konsultasi serta disambut baik oleh masyarakat kedua negara dan komunitas internasional. Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump, menyebutkan pertemuan tersebut sangat berhasil dan menghasilkan kesepakatan yang baik, dengan berjanji bahwa AS akan bekerja sama dengan Tiongkok untuk menjalankan kesepakatan tersebut.

Segera setelah penyesuaian kebijakan tarif diberlakukan, pemesanan kontainer dari Tiongkok ke AS melonjak hampir 300 persen, menurut Vizion, penyedia data pelacakan kontainer.

Seorang manajer di gudang kargo Pelabuhan Yantian di Shenzhen, yang menangani lebih dari seperempat volume ekspor total Tiongkok ke AS, mengatakan kepada China Media Group bahwa volume kontainer yang masuk melonjak lebih dari 60 persen, dari sekitar 120 menjadi lebih dari 200 kontainer per hari pada akhir Mei.

Perang tarif seperti penyadaran realitas yang membuktikan bahwa Tiongkok merupakan pasar penting sekaligus pemasok barang bagi AS, ujar Michael Hart, Presiden Kamar Dagang Amerika di Tiongkok, bulan lalu.

Usai pertemuan di London, delegasi perdagangan internasional Tiongkok, Li Chenggang, mengungkapkan harapannya bahwa kemajuan yang dicapai dapat membantu memperkuat kepercayaan antara Tiongkok dan AS, serta mendorong perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan yang lebih stabil dan sehat antara kedua negara.

Profesor Sun mengatakan kepada CGTN bahwa pihak Tiongkok dan AS telah menunjukkan kapabilitas strategis masing-masing dan membangun pemahaman yang jelas terhadap posisi satu sama lain di London.

Pertemuan tersebut telah menghasilkan pengakuan bersama bahwa kerja sama – serta upaya untuk meraih hasil yang saling menguntungkan – lebih sesuai dengan kepentingan kedua belah pihak dibandingkan konfrontasi yang berkepanjangan, yang pada akhirnya justru akan merugikan keduanya, tambahnya.

https://news.cgtn.com/news/2025-06-11/China-U-S-reach-principled-consensus-after-trade-talks-in-London-1E7iNezpjIA/p.html

Kontak:

CGTN
cgtn@cgtn.com

Scroll to Top